Saranjana tak tercatat secara administrasi
Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Berkatullah, menegaskan, Kota Saranjana tidak tercatat sebagai kabupaten maupun kota di Provinsi Kalimantan Selatan.
"Tidak tercatat secara administrasi," ujar Berkatullah, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.
Kendati demikian, Berkatullah menambahkan, rumor mengatakan bahwa Kota Saranjana berada di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Terpisah, Dosen Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat, Mansyur, S.Pd., M.Hum, turut menjelaskan hal senada.
"Tidak tercatat secara administratif. Kalau lokasinya sekarang di Desa Oka-Oka, Kecamatan Pulau Laut Kepulauan, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu.
Menurut Mansyur, lokasi Saranjana disebutkan berada di sebuah bukit kecil di Desa Oka-Oka. Bukit tersebut tampak indah karena berbatasan langsung dengan laut, tetapi dianggap angker oleh penduduk sekitar.
Baca juga: Ramai soal Bola Api Terbang Disebut Banaspati, Apa Itu?
Hanyalah kota angan-angan
Mansyur menerangkan, hipotesis lain mengatakan bahwa Saranjana merupakan mitos tentang daerah atau pemerintahan kerajaan maju yang menjadi cita-cita Pangeran Purabaya dan anaknya, Gusti Busu dari Kerajaan Pulau Laut.
"Jadi wilayah Saranjana adalah semacam memori kolektif, yakni sebagai negeri impian dari pemilik pertama tanah apanaze Pulau Laut ini," kata Mansyur.
Hipotesis kedua ini, lebih condong ke pemahaman bahwa Saranjana tidak nyata. Menurut Mansyur, posisi Saranjana hanya sebagai memori kolektif.
Lambat laun, kota ini pun menjadi mitos sebuah wilayah impian atau negeri angan-angan masyarakat pendukungnya.
"Oleh karena itu, mitos inilah yang berkembang sampai sekarang. Dalam mitos, selalu digambarkan Saranjana memang menjadi wilayah yang maju," pungkasnya.
Saranjana tercatat pada peta zaman Hindia Belanda
Peta Salomon Muller, 1845
Mansyur selaku Ketua Lembaga Kajian Sejarah, Sosial, dan Budaya Kalimantan ini mengatakan, keberadaan Saranjana dalam perspektif sejarah adalah fakta.
Hal tersebut ditunjukkan oleh Salomon Muller, seorang naturalis berkebangsaan Jerman dalam peta bertajuk "Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermasing behoorende tot de Reize in het zuidelijke gedelte van Borneo" atau peta wilayah pesisir dan pedalaman Borneo.
Peta pada 1845 silam ini mengambarkan, ada wilayah yang tertulis sebagai Tandjong (hoek) Serandjana.
Tandjong ini terletak di sebelah selatan Pulau Laut, tepatnya berbatasan dengan wilayah Poeloe Kroempoetan dan Poeloe Kidjang.
Terkait kapasitas sebagai pembuat peta, Mansyur pun menuturkan bahwa Salomon Muller telah mendapatkan pelatihan dari Museum Leiden.
Muller kala itu juga tengah melakukan perjalanan penelitian tentang dunia binatang dan tumbuhan di kepulauan Indonesia.
"Belum bisa dipastikan apakah Salomon Muller pernah berkunjung ke Tandjong (hoek) Serandjana sebelum memetakannya," jelas Mansyur.
Baca juga: Misteri Satu Hari Aneh di Kanada, Jejak Napas Membeku Lama di Udara dan Telinga Mendengar Suara Sejauh 6 Km
Selain itu, Muller pun tak pernah menyinggung kota ini dalam beberapa artikel yang diterbitkan Verhandelingen van het Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen.
Peta yang memuat Tandjong (hoek) Serandjana tersebut, termuat dalam "Reizen en onderzoekingen in den Indischen Archipel", seri pertama yang diterbitkan Staatsbibliothek zu Berlin.
"Peta ini dibuat 18 tahun sebelum Salomon Muller meninggal dunia pada tahun 1863," kata Mansyur.
Di sisi lain, profesor geografi dan etnologi Belanda, Pieter Johannes Veth, turut membagikan informasi seputar Serandjana.
Informasi tersebut tertuang dalam kamus Aardrijkskundig en statistisch woordenboek van Nederlandsch Indie: bewerkt naar de jongste en beste berigten, halaman 252, terbitan Amsterdam oleh P.N. van Kampen pada 1869.
Veth menuliskan, "Sarandjana, kaap aan de Zuid-Oostzijde van Poeloe Laut, welk eiland aan Borneo's Zuid-Oost punt is gelegen."
Kalimat tersebut memiliki arti kurang lebih, "Sarandjana, tanjung di sisi selatan Poeloe Laut, yang merupakan pulau yang terletak di bagian tenggara Kalimantan."
Baca juga: Video Viral Jembatan Suramadu 2008 Dikaitkan Dunia Lain, Ini Kata Perekamnya
Asal usul nama Saranjana
Lokasi Tanjung Saranjana di Pulau Laut yang diyakini merupakan lokasi Kota Saranjana. Saranjana menjadi ramai diperbincangan karena foto penampakan Kota Saranjana yang viral di media sosial.
Selain fakta dari sumber Hindia Belanda, Mansyur menyebutkan, masih terdapat sumber lain terkait Kota Saranjana.
"Sumber yang tentunya jangan sampai ditinggalkan. Untuk membuat mitos menjadi nyata, harus dimulai dari kemitosannya," tutur dia.
Pertama, ditilik dari sudut pandang bahasa, nama Saranjana, Sarangjana, atau Serandjana dalam tulisan naturalis Belanda memiliki kesamaan dengan Sarangtiung.
Wilayah Saranjana ada di selatan Pulau Laut, sementara daerah Sarangtiung berada di utara Pulau Laut.
"Apakah unsur kesamaan ini menunjukkan hubungan? perlu pendalaman. Hal yang pasti, menunjukkan tempat berupa 'sarang'," kata Mansyur.
Namun, dia berpendapat bahwa pembuktian unsur kesejarahan dalam konteks ini hanya sampai di sini.
Sebab, belum ada sumber yang menunjukkan adanya hubungan kedua wilayah ini. Artinya, pendapat ini hanya pencocokan atau cocoklogi yang belum bisa mencapai taraf hipotesis.
Baca juga: Hidup di Kapal Yacht Selama 5 Tahun, Ika Permatasari-Olsen: Tak Ada Rencana Menetap Lagi di Darat
Kedua, lanjut Mansyur, apabila dibandingkan dengan kosakata India, maka "Saranjana" berarti tanah yang diberikan.
Kendati demikian, pendapat ini juga masih dalam tahap cocoklogi. Apalagi, belum pernah ditemukan peninggalan "wujud budaya" hasil Indianisasi di Pulau Laut.
Penelusuran ketiga, bersumber dari lisan warga lokal dalam publikasi "Myths in Legend of Halimun Island Kingdom in Kotabaru Regency" oleh Normasunah.
"Normasunah berpendapat sesuai mitos. Gunung Saranjana merupakan jelmaan dari tokoh Sambu Ranjana dalam Legenda Kerajaan Pulau Halimun," papar Mansyur.
Dalam mitos itu, Raja Pakurindang mengatakan:
"Sambu Batung, engkau dan Putri Perak tinggallah di utara pulau ini. Teruskan rencanamu membuka diri dan membaur di alam nyata. Dan engkau Sambu Ranjana tinggallah di selatan, lanjutkan niatmu menutup diri. Aku merestui jalan hidup yang kalian tempuh. Namun ingat, meskipun hidup di alam berbeda, kalian harus tetap rukun. Selalu bantu-membantu dan saling mengingatkan."
"Kesimpulannya, nama Sambu Ranjana inilah yang kemudian mengalami 'evolusi' pelafalan menjadi 'Saranjana' dalam lidah orang lokal," ungkap dia.
Baca juga: Kisah Nuri dan Haris, Mereka yang Berhasil Melewati Badai Bernama Kanker
Kerajaan Saranjana disebut dari Suku Dayak Samihim
Di sisi lain, apabila menelusuri keberadaan wilayah Saranjana dalam perspektif ilmiah, terdapat dugaan bahwa Saranjana adalah wilayah kekuasaan dari Suku Dayak yang bermukim di Pulau Laut.
"Suku Dayak yang dimaksud adalah Dayak Samihim, subetnis suku Dayak yang mendiami daerah timur laut Kalimantan Selatan," ujar Mansyur.
Berbentuk negara suku dari Suku Dayak Samihim, Kerajaan Saranjana muncul sebelum 1660-an atau pada pra-abad ke-17 Masehi.
Mansyur menjelaskan, kepala suku pertama adalah Sambu Ranjana yang semua menganut kepercayaan animisme.
Namun seiring perkembangannya, Sambu Ranjana mulai mendapat pengaruh Hindu lama.
"Pada akhirnya, kelompok Suku Dayak Samihim meninggalkan wilayah Saranjana akibat perang dengan kekuatan asing yang datang dengan perahu, menyerang penduduk dan menghancurkan wilayahnya," terang dia.
"Walaupun sudah meninggalkan wilayahnya, nama pusat kekuasaan Suku Dayak Samihim di Pulau Laut, sampai sekarang tetap dinamakan dengan Saranjana," lanjutnya.
Baca juga: Kisah Rumah Mewah Ibu Eny yang Terbengkalai dan Tiko yang Setia Rawat Ibunya
Foto objek misterius mirip deretan gedung pencakar langit di belakang dokter Devi Puspita Sari saat berpose di Bukit Mamake, Kotabaru, Kalsel (Foto: Dok. Dokter Devi)
KISAH tentang Kota Saranjana sudah sangat populer di kalangan masyarakat Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Kota yang secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Kotabaru tersebut nyatanya tidak pernah ditemukan dalam peta.
Tempat cantik tak berpenghuni tersebut kerap disebut sebagai 'kota gaib' yang konon dihuni oleh bangsa jin.
Masyarakat sekitar percaya bahwa Kota Saranjana hanya bisa didatangi oleh orang-orang yang punya pemahaman tentang ilmu hikmah atau gaib maupun orang-orang terpilih berhati bersih.
Kota Saranjana diyakini terletak di bagian selatan Pulau Laut, tepatnya di Desa Oka-Oka, Kecamatan Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Wilayah yang terdiri dari perbukitan tersebut konon katanya hanya dihuni oleh bangsa jin muslim.
Namun, baru-baru ini penampakan diduga Kota Saranjana sempat tertangkap kamera secara tidak sengaja. Foto itu kemudian beredar cepat di platform TikTok hingga mendadak viral.
BACA JUGA: Kisah Mistis Saranjana, 'Kota Jin' dengan Peradaban Maju yang Tak Ada di Peta
BACA JUGA: Pria Ini Bebas Keluar Masuk 'Kota Gaib' Saranjana, Ungkap Rahasia Tak Terduga
(Foto: Instagram/@mwvmystic)
Dalam video yang diunggah oleh akun TikTok @kabarbamega, diketahui bahwa wanita yang ada di dalam foto tersebut adalah seorang dokter asal Kotabaru bernama Devi Puspita Sari.
Dalam video nampak dokter Devi yang berfoto dengan latar belakang gemerlap kota, di salah satu spot pariwisata, Bukit Mamake. Bukit itu memang menjadi salah satu ikon wisata Kotabaru dengan pemandangan cantik.
Penampakan tersebut membuat heboh jagat dunia maya, apalagi jelang perilisan film horor yang diangkat dari cerita mistis Kota Saranjana.
Sang pemilik foto sendiri sudah memberikan klarifikasi tentang foto tersebut dalam sebuah video.
Menurut penjelasannya, dokter Devi berangkat ke Bukit Mamake bersama suami dan tiga anggota keluarga lainnya. Ia juga sempat merinding ketika tiba di spot wisata tersebut, namun ia menganggap hal itu terjadi karena cuaca yang dingin.
“Karena harinya gerimis kita berangkat abis isya. Sampai sana merinding, cuma kan karena saya basic-nya dari dokter, jadi ya wajar, karena dingin, harinya hujan,” jelas perempuan berdarah Sunda yang sudah 27 tahun menetap di Kotabaru.
Ketika mereka tiba di Bukit Mamake, tempat tersebut sudah cukup sepi, bahkan kantin pun sudah tutup. Namun, karena sudah terlanjur tiba di sana, dokter Devi dan rombongannya tetap memutuskan untuk naik ke bagian atas area Bukit Mamake.
Setelah mengambil beberapa foto dengan view gemerlap wilayah pesisir Kotabaru, suami Devi sadar ada yang aneh di salah satu foto tersebut.
Menurut pengakuan sang suami, di salah satu foto tersebut tiba-tiba tertangkap objek garis kabut di sebelah kiri dan kanan Devi, serta bayangan mirip gedung-gedung pencakar langit bak di kota metropolitan tepat di belakangnya.
Keduanya juga menegaskan bahwa foto tersebut adalah nyata apa adanya dan bukan editan. Keduanya juga kompak enggan berspekulasi tentang penampakan dua objek misterius mirip gedung yang tertangkap kamera itu.
(dr. Devi Puspita Sari, Foto: YouTube/Masduki@Pantai)
“Itu bukan editan, ori. Bayangan apa, kami berdua juga tidak tahu. Kami tidak berkompeten di bidang itu,” jelas gadis berkacamata ini.
Selain itu, Devi juga menegaskan bahwa dirinya maupun sang suami tidak berani memastikan jika bayangan foto tersebut sebagai Kota Saranjana. Opini tentang Kota Saranjana itu justru awalnya muncul dari warganet yang berspekulasi setelah melihat foto yang beredar di media sosial.
“Bukan dari kita yang mengatakan foto itu dari Saranjana," katanya.
Sekadar diketahui, menurut kepercayaan masyarakat lokal, Kota Saranjana hanya bisa didatangi oleh orang-orang pintar yang menguasai ilmu gaib.
Meski tidak ada dalam peta, tapi masyarakat setempat meyakini jika kota tersebut benar-benar ada di sebuah pulau. Pulau itu bernama Pulau Laut, letak ibu kota Kabupaten Kotabaru berada.
Namun jika Anda mencarinya di peta modern Indonesia, Pulau Laut tersebut nyaris tidak terlihat lantaran ukurannya yang terlampau kecil. Tempat tersebut sangat cantik dan masih perawan namun sayang tidak berpenghuni.
Kota Saranjana dipercaya terletak di bagian selatan pulau tepatnya di Desa Oka-Oka, Kecamatan Pulau Laut, Kotabaru, Kalsel. Sejak dulu, masyarakat setempat percaya bahwa bagian wilayah yang berupa perbukitan dan tak berpenghuni tersebut menjadi lokasi dari kota gaib Saranjana yang dihuni oleh bangsa jin muslim.
Tidak sembarang orang mampu melihat keberadaan Kota Saranjana yang konon memiliki teknologi jauh lebih maju daripada manusia modern saat ini. Adapun satu dari sedikit orang yang beruntunng dapat memasuki kota gaib itu ialah Pua Leba, yang bekerja sebagai perangkat daerah Kecamatan Pulau Laut.
Pua Leba dipercaya menjadi 'orang pilihan' yang mampu keluar-masuk Kota Saranjana dengan leluasa. Hal ini dikarenakan ia memiliki senjata tradisional mandau yang diyakini dapat mengaktifkan indera keenamnya, sehingga mampu menembus alam gaib.
Konon, ada pantangan yang jangan sampai dilanggar jika Anda berkesempatan memasuki kota gaib itu. Menurut kesaksian warga, jangan pernah memakan makanan atau meminum minuman yang ditawari warga Saranjana jika masih ingin kembali ke alam nyata. Bila dilanggar, maka orang tersebut tidak akan pernah kembali dan otomatis menjadi warga Kota Saranjana. Ngeri juga ya Okezoners!
Salah satu lokasi yang diyakini sebagai gerbang gaib menuju Kota Saranjana, Kalsel (Foto: YouTube/Mif Cungkring)
SARANJANA, kota tak kasat mata yang masuk wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan memang telah menjadi topik yang selalu mengundang rasa penasaran.
Banyak cerita yang beredar mengenai keberadaan negeri yang memiliki sistem kerajaan itu. Bagi sebagian penduduk setempat, eksistensi kota ini diyakini sebagai kenyataan yang sebenarnya.
Sejumlah cerita mistis berkaitan dengan Kota Saranjana telah tersebar luas, bahkan diberitakan di berbagai media mainstream.
Ada laporan tentang penduduk setempat yang secara misterius menghilang dan kemudian ditemukan dalam keadaan yang sulit dijelaskan, seperti mereka telah masuk ke dalam alam gaib Kota Saranjana.
Bukit Saranjana (Foto: YouTube/Mif Cungkring)
Fenomena ini telah mengundang kehebohan publik karena keberadaan kota ini diyakini hanya terlihat oleh orang-orang tertentu atau 'pilihan'.
Banyak cerita dan laporan tentang pengalaman-pengalaman menarik dari mereka yang konon telah melihat atau mengalami keberadaan kota ini, menambah misteri dan ketertarikan yang mengelilinginya.
Mengutip channel YouTube Putera Borneo, ternyata ada beberapa pintu masuk menuju kota gaib Saranjana menurut kepercayaan warga setempat yang konon berada di Bukit Saranjana.
Bukit Saranjana (Foto: YouTube/Mif Cungkring)
Lokasi persisnya berada di Desa Oka-Oka, Kecamatan Pulau Laut Kepulauan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan di mana desa tersebut diyakini sebagai titik koordinat antara alam manusia dan Saranjana.
Namun demikian, kebenaran tentang kota gaib itu masih menyisakan misteri yang belum terpecahkan sepenuhnya. Berikut penjelasan mengenai dua pintu gerbang menuju kota gaib Saranjana;
Pantai Oka-Oka, Kotabaru (Foto: YouTube/Mif Cungkring)
Berada gua tepat di bibir Pantai Oka-Oka
Salah satu bukti mengenai keberadaan pintu gaib menuju kota gaib Saranjana dibagikan oleh saluran YouTube Zona Project.
Dalam video tersebut, sang juru kunci Pua Bela mengarahkan perhatian ke sebuah lubang gua yang terletak di tepi pantai.
Pua Bela menjelaskan bahwa lubang gua tersebut dianggap sebagai jalur menuju wilayah yang dipercayai oleh masyarakat sebagai salah satu akses masuk ke Saranjana.
Terlihat lubang tersebut memiliki ukuran tidak terlalu besar. Dari luar, gua tersebut terlihat gelap dan tanpa kehidupan di dalamnya. Namun, suasana di dalamnya cukup tenang.
Hanya terdengar suara deburan ombak, daun-daun yang bergesekan, serta semilir angin yang mengisi keheningan di sekitar gua.
Konon, bagi yang memiliki indera keenam atau kemampuan khusus, mereka dapat melihat adanya sebuah gerbang atau semacam gapura megah di sana.
Sekadar informasi, Pua Bela oleh masyarakat lokal telah dianggap sebagai 'orang pilihan' yang memiliki kemampuan untuk leluasa keluar masuk ke Kota Saranjana.
Gerbang gaib ke Saranjana (Foto: YouTube/Mif Cungkring)
Kemampuan itu ia warisi dari pamannya yang kini sudah menetap di Saranjana. Pua Bela bahkan memiliki senjata pusaka berupa mandau kuno yang langsung berasan dari Saranjana.
Konon melalui perantara mandau itulah indera keenam Pua Bela kemudian tersingkap atas izin Tuhan.
Melalui senjata tradisional ini, ia mengklaim dapat dengan mudah menembus alam gaib, termasuk Kota Saranjana.
Pua Bela (Foto: YouTube/WMS Channel)
Gerbang di antara pepohonan besar
Mengutip channel YouTube Mif Cungkring, seorang pria sedang melakukan perjalanan meninjau langsung tempat di mana gerbang kota gaib Saranjana bisa diakses.
Dalam video dokumentasinya, terlihat pepohonan raksasa diduga telah berusia ratusan tahun yang dipercaya sebagai gerbang ke kota gaib Saranjana.
Menurut keterangan warga lokal, pepohonan besar berbentuk unik itu merupakan akses menuju dunia mistis yang masih dalam wilayah Desa Oka-Oka.
"Itu guys pohonnya, kayaknya pohonnya sudah berusia ratusan tahun," kata si perekam video.
Gerbang gaib ke Saranjana (Foto: YouTube/Mif Cungkring)
Perjalanan menuju pintu gaib kedua ini memang tidak mudah, membutuhkan usaha luar biasa yang mengandalkan kekuatan kaki, yakni berjalan dua kilometer dan mendaki bukit.
Nampak pepohonan tua itu memang memiliki aura mistis sangat kuat, seolah memiliki daya tarik magis yang sulit dijelaskan.
Konon sering banyak terjadi keanehan-keanehan di sekitar lokasi, seperti orang mendadak kesurupan, linglung ataupun tidak sadarkan diri secara tiba-tiba.
Foto penampakan bayangan gedung pencakar langit diduga di kota gaib Saranjana yang pernah viral di medsos (Foto: Instagram/@guntur_226)
KEBERADAAN kota gaib Saranjana telah menjadi cerita yang sangat populer di kalangan masyarakat Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Saranjana konon dihuni oleh orang limun atau manusia tak kasat mata, meski sampai saat ini masih mengundang kontroversi apakah mereka dari kalangan bangsa jin atau bukan.
Lokasi Saranjana diyakini berada di pinggir Pantai Oka-Oka, Kecamatan Pulau Laut Kepulauan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Meski banyak yang meragukan keberadaannya, namun beberapa orang memiliki pengalaman mistis terkait Saranjana.
Bahkan sebagian di antara mereka pernah mengabadikan objek misterius yang diduga menampilkan potret Kota Saranjana meski tidak begitu jelas.
Beberapa waktu lalu jagat maya sempat dihebohkan oleh beredarnya foto-foto diduga penampakan Kota Saranjana yang tidak sengaja terekam kamera.
Deretan foto itu sempat ramai diperbincangkan warganet hingga menuai pro dan kontra. Berikut ketiga foto diduga penampakan kota gaib Saranjana yang pernah gemparkan jagat maya Tanah Air;
(Foto: Instagram/@guntur_226)
1. Bayangan gedung tertangkap kamera selfie
Guntur, seorang pekerja tambang di Kalimantan Selatan pernah membuat heboh media sosial karena unggahan fotonya di daerah tambang tempatnya bekerja di daerah Kecamatan Kelumpang Tengah, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Dalam foto yang diunggah akun Instagram pribadinya @guntur_226 pada 19 Desember 2019, nampak jelas latar belakang yang menampilkan sebuah bangunan tinggi menjulang ke langit, mirip di sebuah kota modern. Padahal Guntur mengaku tidak ada gedung semacam itu di sekitar lokasi tambang.
Beberapa orang berspekulasi bahwa foto tersebut mungkin hasil editan, yakni penggabungan antara foto selfie Guntur dengan gambar gedung bertingkat.
Namun, sang pemilik foto dengan tegas mengklaim bahwa fotonya benar-benar asli tanpa adanya manipulasi atau editan.
"Pembohongan itu tidak baik, dosa. Ngapain saya capek-capek mengedit dengan latar gedung. Sudah biasa keluar masuk gedung, bahkan ke Twin Tower di Seoul, Korea Selatan pernah. Itu kantor pusat lagi, capek deh," tulis Guntur menjawab tudingan netizen di kolom komentar.
2. Dokter cantik berpose dengan latar gedung pencakar langit
Seorang dokter cantik bernama Devi Ayu Puspita Sari sempat viral di media sosial pada Januari 2023 lalu.
Perempuan cantik berkacamata yang bekerja di salah satu rumah sakit di Kotabaru awalnya berfoto dengan latar belakang gemerlap kota, di salah satu spot pariwisata, Bukit Mamake.
Bukit itu memang menjadi salah satu ikon wisata Kotabaru dengan pemandangan cantik. Setelah mengambil beberapa foto dengan view gemerlap wilayah pesisir Kotabaru, suami Devi sadar ada yang aneh di salah satu foto tersebut.
(Foto: Instagram/@nenktainment)
Menurut pengakuan sang suami, di salah satu foto tersebut tiba-tiba tertangkap objek garis kabut di sebelah kiri dan kanan Devi, serta bayangan mirip gedung-gedung pencakar langit bak di kota metropolitan tepat di belakangnya.
Baik Devi dan suaminya kompak menegaskan bahwa foto tersebut adalah nyata apa adanya dan bukan editan.
Keduanya juga kompak enggan berspekulasi tentang penampakan dua objek misterius mirip gedung yang tertangkap kamera itu.
3. Objek misterius tertangkap kamera drone
Penampakan diduga Saranjana juga terekam oleh kamera drone sebagaimana video yang diunggah oleh akun Instagram @laluferdian pada Rabu, 24 Januari 2023.
Unggahan serupa juga dipublikasikan pengguna akun @belalahmisteri. Dalam video yang diunggah menampilkan panorama alam menggunakan drone.
Terlihat gugusan awan di kejauhan tampak menyerupai gedung-gedung bertingkat mirip di sebuah kota metropolitan.
(Foto: Instagram/@laluferdian)
"Kata teman saya, drone saya secara tidak sengaja merekam kota gaib Saranjana," kata si perekam video.
Unggahan video tersebut menciptakan rasa penasaran dan kehebohan di kalangan pengguna media sosial karena kemiripan gugusan awan yang terlihat dengan bentuk deretan gedung pencakar langit, yang diduga penampakan kota gaib Saranjana. Namun, banyak netizen yang meragukan jika penampakan itu benar Kota Saranjana.
KOMPAS.com - Kota Saranjana kembali menjadi buah bibir di media sosial usai viralnya video yang merekam penampakan awan menyerupai gedung-gedung perkotaan.
Video tersebut diunggah pertama kali oleh akun Instagram @laluferdian, pada Rabu (24/1/2023).
Kemudian, pengunggah kembali mengunggah video serupa di akun TikTok @professorgila, Kamis (24/1/2023).
Tampak dalam video yang direkam menggunakan drone, gugusan awan di kejauhan menyerupai gedung-gedung atau bangunan sebuah kota.
"Kata temen saya drone saya nggak sengaja merekam kota ghoib saranjana," narasi dalam video.
"Itu awan atau kota saranjana gais, rekaman footage drone sore ini," tulis pengunggah dalam akun Instagram.
Video awan yang disebut Kota Saranjana ini pun menyebar ke berbagai media sosial lain. Di TikTok misalnya, akun ini dan ini membagikan video serupa dan telah ditonton hingga jutaan kali.
Sementara di media sosial Twitter, video diunggah oleh akun ini, pada Selasa (31/1/2023).
Lantas, benarkah Kota Saranjana benar-benar ada?
Baca juga: Menelusuri Kota Gaib Saranjana, Lokasi, Penamaan, hingga Sejarahnya
Saat dikonfirmasi, Lalu Ferdian selaku pemilik video mengatakan, penampakan yang terekam drone hanyalah awan biasa dan tidak ada hubungannya dengan Kota Saranjana.
"Itu hanya jejeran awan saja yang mirip sekali dengan jejeran siluet gedung bertingkat," kata dia kepada Kompas.com, Sabtu (4/2/2023).
Bukan di Kalimantan Selatan seperti rumor lokasi Saranjana berada, Lalu menjelaskan bahwa video tersebut diambil di salah satu kampung di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.
"Di kampung saya, di Kecamatan Ngaglik, Sleman, Yogyakarta," tuturnya.